6 Amalan Bulan Dzulhijjah Sesuai Sunnah Menurut Sebagian Ulama

 

Samudranesia.id – Ada beberapa amalan di bulan Dzulhijjah yang sangat di anjurkan bagi umat muslim di seluruh Dunia. Nah, buat kalian yang ingin mengetahui keutamaan dan amalan apa saja silahkan simak penjelasan berikut.

Bulan dzulhijjah termasuk salah satu diantara bulan yang dimuliakan oleh Alloh SWT, Sepatutnya kita ummat islam banyak mendekatkan diri kepada Alloh SWT, karena dadalamnya terdapat ibadah haji,Puasa tarwiyah dan arofah serta berkurban, dzikir dan amalan-amalan yang banyak sekali keutamaannya.

Didalam bulan itu merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dan termasuk asyhurul hurum atau bulan yang tidak diperbolehkan untuk berbuat maksiat, kerusakan maupun pembunuhan. Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya:

Ibnu Qatadah mengatakan melakukan perbuatan aniaya dalam bulan-bulan Haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar daripada melakukan perbuatan aniaya dalam bulan-bulan yang lain, sekalipun pada prinsipnya perbuatan aniaya itu —kapan saja dilakukan— dosanya tetap besar. Tetapi Allah lebih memperbesar urusan-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Rasulullah SAW dalam khutbah terakhirnya saat melaksanakan haji wada’ bersabda:

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو
الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Ingatlah, sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun terdiri atas dua belas bulan, empat bulan di antaranya adalah bulan-bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut, yaitu Zul Q dah, Zul Hijjah, dan Muharram; yang lainnya ialah Rajab Mudar, yang terletak di antara bulan Jumada (Jumadil Akhir) dan Sya’ban”. (HR. Imam Bukhari) Berikut enam amalan Bulan Dzulhijjah yang perlu diamalkan Muslim:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (QS. At Taubah: 36)

Amalan Bulan Dzulhijah

Para ulama tafsir merespons ayat tersebut tentang keutamaan Bulan Zulhijjah. Yakni dalam bulan-bulan Haram itu dilarang berbuat aniaya terhadap diri kalian sendiri, karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari lainnya. Sebagai­mana perbuatan maksiat yang dilakukan di dalam Kota Suci Mekah, berlipat ganda dosanya.

1. Memperbanyak Dzikir

Memperbanyak Dzikir

Memperbanyak Dzikir Memasuki awal Bulan Dzulhijjah, Muslim dianjurkan memperbanyak zikir terutama pada 10 hari awal bulan. {وَيَذْكُرُوا اسْمَ الله في أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ}، قال ابن عباس: أيام العشر. “Dan mereka menyebut nama Allah di hari-hari yang ditentukan”.

2. Puasa di awal bulan hingga hari Arofah

Puasa di awal bulan hingga hari Arofah

Ummat muslim dianjurkan untuk puasa sunah sejak hari pertama hingga hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Jika tidak bisa, dianjurkan puasa di hari ke-8 dan 9. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ Artinya: Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, satu hari berpuasa didalamnya setara dengan setahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar. Para ulama menerangkan maksud puasa di awal bulan Dzulhijjah yakni berpuasa pada hari delapan bersama puasa hari Arafah.

3. Menunaikan Ibadah Haji

Menunaikan Ibadah Haji

Menunaikan haji ke Baitullah merupakan keinginan tiap Muslim terutama yang mampu secara ekonomi maupun fisik. Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, niat beribadah haji harus ditunda demi kesehatan. اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

Menunaikan ibadah haji dengan ikhlas pahalanya sangat besar dan berhak menyandang haji mabrur.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ جِهَادٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ

Dari Abu Hurairah radliallahu anhu berkata; Ditanyakan kepada Nabi Shallallahualaihiwasallam: “Amal apakah yang paling utama?”. Beliau menjawab: “Iman kepada Allah dan rasulNya”. Kemudian ditanya lagi: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Al Jihad fii sabiilillah”. Kemudian ditanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Hajji mabrur”. (HR. Bukhari) [ No. 1519 Fathul Bari] Shahih.

4. Membaca Tasbih, Tahmid dan Tahlil

Membaca Tasbih, tahmid, tahlil dan tasbih

وعن ابن عبَّاس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله ﷺ: “ما من أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ الله، ولا أَحَبُّ إلى الله العَمَلُ فيهِنَّ من أَيَّامِ العَشْرِ، فأَكثرُوا فيهِنَّ من التَّسْبِيح، والتحميد، والتهليل، وَالتَّكْبِير”. رواه الطبراني في الكبير بإسناد جيد كما قال المنذري في الترغيب (١٧٢٥)

5. Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha

Imam Bukhori menyebutkan dalam Kitab Shohihnya dari Ibnu Abbas bahwa hari-hari yang ditentukan adalah sepuluh hari Dzulhijjah. Dalam hadits shohih disebutkan: وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أفضل أيام الدنيا أيام العشر. Dari Jabir bin Abdullah Rosulullah bersabda: “Hari yang paling utama di dunia adalah hari sepuluh Dzulhijjah”. (Shohihul Jami’) Ulama berpendapat bahwa sebab utama yang nampak jelas dari keutamaan hari-hari ini adalah bahwa, pada sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah berkumpulnya semua induk ibadah pada satu waktu, yaitu: Ibadah Sholat, Ibadah Puasa, sedekah dan Ibadah Haji. (Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam kitab Fathul Bari Jil 2/534).

Dari Ibnu ‘Abbas radliya Allahu ‘anhuma ia berkata: Bersabda Rosulullah sholla Allahu ‘alaihi wa sallam: Diantara hari-hari tidak ada hari yang lebih agung menurut Allah dan tidak ada hari yang paling di cintai Allah dari pada hari sepuluh (sepuluh hari awal dzulhijjah), maka pada hari itu perbanyaklah membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. HR. Ath-Thobaroni.

6. Berqurban

Berqurban2

Amalan utama lainnya yang perlu dilakukan tiap Muslim yakni berqurban dengan menyembelih hewan ternak selepas shalat Idul Adha hingga hari tasyrik.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلُ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنْ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ فَقَامَ أَبُو بُرْدَةَ بْنُ نِيَارٍ وَقَدْ ذَبَحَ فَقَالَ إِنَّ عِنْدِي جَذَعَةً فَقَالَ اذْبَحْهَا وَلَنْ تَجْزِيَ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ قَالَ مُطَرِّفٌ عَنْ عَامِرٍ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ

Dari Al Barra` radliallahu anhu dia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (iedul adha) adalah mengerjakan shalat kemudian pulang dan menyembelih binatang kurban, barangsiapa melakukan hal itu, maka dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita, dan barangsiapa menyembelih biantang kurban sebelum (shalat ied), maka sesembelihannya itu hanya berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ibadah kurban sedikitpun.” Lalu Abu Burdah bin Niyar berdiri seraya berkata; “Sesungguhnya aku masih memiliki jadah (anak kambing yang berusia dua tahun), maka beliau bersabda: “Sembelihlah, namun hal itu tidak untuk orang lain setelahmu.” Muttharif berkata; dari Amir dari Al Barra`,

Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) setelah shalat (ied) maka ibadah kurbannya telah sempurna dan dia telah melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat.” (HR. Bukhari) [No. 5545 Fathul Bari] Shahih. Wallahu A’lam Bishowab.

Kata Terakhir

Demikian kami tulis serangkain amalan keutamaan dzikir bulan dzulhijjah ini kami tulis semoga kita semua dapat melaksanakannya dengan istikomah.