Apa Itu Tongue Tie Pada Si Kecil? Kenali Ciri, Dampak, Penyembuhnya

 

Samudranesia.id – Apakah Kamu tau Tongue Tie? Jika Kamu pernah melihat bayi yang memiliki lidah pendek, bisa jadi ia mengalami Tongue Tie.

Namun, apakah pengertiannya? dan bagaimanakah cara mengatasinya? Yuk ikuti pembahasan kali ini.

Apa Pengertian Tongue Tie?

Apa Pengertian Tongue Tie

Setiap manusia pasti memiliki frenulum di mulutnya. Itu adalah selaput tipis yang menghubungkan lidah dengan gusi. Kamu bisa melihatnya ketika lidah mu menyentuh langit-langit mulut.

Harusnya, bayi memiliki frenulum yang sudah terpisah. Tapi ada beberapa kasus dimana frenulum tersebut sangat pendek. Ini membuat lidah menjadi seperti menempel dengan gusi atau dasar mulut. Itulah yang disebut dengan Tongue Tie.

Tongue Tie adalah kelainan yang dialami oleh bayi. Tongue Tie atau Ankyloglossia dapat membuat lidah seorang bayi menjadi tidak leluasa untuk gerak dibandingan bayi pada umumnya. Frenulum yang pendek mempersulit bayi untuk makan, berbicara, dan juga menelan.

Kelainan ini diperkirakan dialami oleh 3-5% bayi newborn laki-laki. Namun, tidak menutup kemungkinan jika bayi perempuan juga mengalaminya.

Apa Yang Bisa Menyebabkan Tounge Tie?

Apa Yang Bisa Menyebabkan Tounge Tie

Seperti yang dijelaskan di atas, Tongue Tie ini merupakan kelainan saat bayi masih dikandung ibunya. Penyebab dari kelainan ini masih belum diketahui pasti. Tetapi dari beberapa bayi yang mengidap kelainan Tounge Tie ini, memiliki orang tua dengan kondisi yang sama.

Sampai saat ini, yang diyakini sebagai faktor penyebab dari kelainan ini adalah faktor genetik. Faktor ini merupakan hal mendasar yang dapat mempengaruhi anak cucu dan generasi berikutnya. Genetik sangat berkaitan erat dengan hubungan darah yang sama.

Jadi, Tongue Tie ini tidak disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Dugaan kuatnya Tongue Tie ini disebabkan oleh faktor genetik. Jika orang tua yang punya kelainan itu, kemungkinan anaknya juga bisa memiliki kelainan yang sama.

Apa Ciri Seorang Bayi Memiliki Tongue Tie?

Ada tanda-tanda yang umumnya menunjukan Tongue Tie. Gejalanya yang terjadi seperti berikut:

  • Lidah tidak bisa bergerak dengan leluasa. Jika seorang bayi memiliki kesulitan menggerakkan lidah, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyusu. Ini menghalangi lidah bayi untuk menempel dengan benar pada puting susu Ibunya.
  • Bayi membutuhkan waktu lama untuk menyusu. Karena kesulitan untuk menyusu, tentunya ia akan butuh waktu yang lebih lama untuk menyusu hingga kenyang.
  • Berat badan bayi tidak naik secara signifikan. Karena 2 alasan diatas, membuat bayi tidak memiliki asupan yang cukup sehingga beran badannya tidak naik secara signifikan.
  • Mudah rewel. Walaupun sudah menyusu, bayi pasti akan mudah rewel. Ini karena bayi tidak merasa kenyang.
  • Mengeluarkan suara saat menyusu. Ketika bayi sedang menyusu, akan terdengar suara seperti ‘ckck’.
  • Bayi memiliki bentuk lidah yang agak berbeda. Umumnya manusia memiliki bentuk lidah seperti lonjong panjang. Namun bayi yang memiliki kelainan Tongue Tie ini memiliki bentuk lidah sepeti lekukan di ujungnya ataupun berbentuk mirip hati.

Apa Saja Tipe Kelainan Tongue Tie Berdasarkan Tingkat Keparahannya?

Ternyata, Tounge Tie ini bisa dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tipe 1 Tongue Tie

Pada tipe 1 ini, tongue tie tidak terlalu parah. Hal ini dikarenakan frenulum bayi cukup tipis dan elastis. Frenulum ini menempel layaknya frenulum pada umumnya yakni dari ujung lidah sampai tepi puncak gusi.

Tipe 2 Tongue Tie

Pada tipe ini, frenulum masih dikategorikan elastis tetapi sudah lebih kaku dibanding tipe 1. Pada tipe ini, frenulum menempel agak lebih panjang yakni 2 – 4 mm dari ujung lidah sampai tepi puncak gusi.

Tipe 3 Tongue Tie

Frenulum di tipe 3 ini lebih tebal dan lebih kaku. Frenulum tersebut menempel dari tengah lidah hingga hampir ke pada dasar mulut.

Tipe 4 Tongue Tie

Frenulum tipe 4 ini dikategorikan sebagai yang paling parah. Bayi yang menderitanya akan memiliki frenulum yang terletak di belakang dekat pangkal lidah. Inilah yang membuat lidah menjadi sulit digerakkan.

Tipe-tipe Tipe 4 diatas hanya bisa diketahui oleh dokter. Hal ini dikarenakan, Tongue Tie yang sudah parah terkadang tidak bisa dilihat secara langsung. Apabila diperiksapun dokter harus meraba bagian frenulum.

Oleh sebab itu, jika seorang ibu menyadari bahwa anak bayinya memiliki ciri-ciri kelainan Tongue Tie, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Para ahli medis akan memberikan saran dan pengawasan paling tepat.

Apa Dampak Negatif Dari Tongue Tie?

Bayi Kesulitan Menyusu Karena Tongue Tie

Dampak pertama ini adalah bayi yang memiliki kelainan tongue tie akan mengalami kesulitan dalam menyusu. Ini juga sudah sempat disinggug pada poin diatas dimana ketika bayi sulit menyusu, maka ia akan terus merasa lapar. Ini juga akan mengganggu perkembangannya.

Ibu Bayi Mengalami Keluhan

Jika bayi kesulitan menyusu, tentunya akan berdampak juga pada ibunya. Dampak yang dapat timbul antara lain adanya luka di sekitar puting. Ini dikarenakan bayi akan sering mengeluar masukan puting pada mulutnya. Gesekan ini akan menyebabkan lecet pada puting payudara.

Selain itu, ASI yang tidak dikeluarkan akan menyebabkan payudara ibu menjadi sakit. Bila bayi tidak menyusu dalam jangka waktu yang lama, itu juga bisa membuat ASI menjadi basi.

Solusi untuk ASI yang tidak dikeluarkan ini cukup mudah. Ibu dari bayi tersebut hanya perlu memompa ASI secara rutin. Ini akan membuat payudara dapat memproduksi ASI yang baru di setiap harinya.

Akan Mengalami Kesulitan Berbicara

Jika tongue tie ini tidak diobati saat masih bayi, kemungkinan akan mengganggu pengucapan saat anak tersebut sudah bisa berbicara.

Kesulitan berbicara ini bisa seperti sulitnya mengucapkan beberapa konsonan. Selain itu, bisa juga menyebabkan anak menjadi cadel.

Bagaimana Cara Menyembuhkan Tongue Tie?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelainan tongue tie ini, antara lain:

1. Frenotomy

Frenotomy adalah cara medis yang dilakukan dengan merobek ataupun memotong dikit frenulum bayi. Proses ini terbilang paling sederhana dan paling cepat. Biasanya, proses ini dilakukan ketika bayi baru lahir.

Frenotomy juga sering disebut dengan operasi tongue tie. Operasi ini hanya menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman pada rongga mulut. Namun karena prosesnya mudah dan cepat, maka rasa sakitnya juga lebih cepat berlalu.

2. Frenectomy

Frenectomy agak berbeda dengan frenotomy. Apabila frenetomy hanya memotong sedikit, maka frenectomy ini mengangkat dan mereposisi frenum. Operasi ini bisa dilakukan dengan pisau bedah ataupun laser.

3. Frenuloplasty

Cara ketiga yang juga bisa dilakukan adalah frenuloplasty. Ini adalah proses yang lebih sulit dan kompleks dibandingkan dengan dua cara sebelumnya. Dalam operasi ini perlu pembiusan secara total karena membutuhkan tindakan jahit dan juga memerlukan perbaikan bentul frenulum.

Apa Yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Anaknya Sakit?

1. Jangan Panik!

kamu akan cemas, tetapi penting untuk tetap tenang. Jangan khawatir: tidak ada orang tua yang bisa 100% siap untuk cedera dan penyakit. Namun, persiapan tidak akan berlebihan.

2. Jangan Salahkan Dirimu Sendiri

Rasa bersalah rasional menyiratkan hubungan sebab akibat yang jelas antara peristiwa. Misalnya, kamu tahu bahwa banyak anak sakit di kebun, dan kamu dapat meninggalkan bayi di rumah, tetapi tetap membawanya ke kebun.

Tapi ada juga rasa bersalah irasional, yang tidak menyediakan hubungan sebab akibat antara peristiwa. Misalnya, seorang ibu yakin bahwa penyakit anaknya adalah karena dia marah karena mainan yang tidak rapi atau perilaku nakal.

Dalam kasus pertama dan kedua, ingatlah bahwa tidak mungkin untuk meramalkan segalanya secara mutlak, dan memikirkan anggur akan membuat kamu kehilangan kekuatan yang dibutuhkan untuk merawat bayi yang sakit.

3. Jangan Tunjukkan Bahwa Kamu Khawatir

Bahkan jika kondisi anak memburuk, dan diagnosis dokter menakutkan, cobalah untuk menenangkan diri. Anak-anak dengan mudah membaca kecemasan orang dewasa dan mereka menjadi sama takutnya, yang pasti tidak akan mempercepat pemulihan.

4. Jangan Kesal, Jangan Salahkan Bayi Karena Sakit

Penyakit selalu mengganggu ritme kehidupan yang biasa: orang tua tidak dapat bekerja, bahkan tidak beristirahat.

Tetapi memarahi bayinya, menyalahkannya tidak sepadan – ada risiko tinggi bahwa, karena takut akan reaksi kamu, anak itu di lain waktu akan menyembunyikan kesehatannya yang buruk dari kamu.

Dan ini sering menyebabkan konsekuensi serius. Anak harus mempercayai orang tuanya dalam hal kesehatannya.

5. Jangan Memanjakan Bayi Kamu Secara Berlebihan

Ketika bayi merasa tidak enak, saya ingin menghiburnya dengan mainan baru, permen, menonton kartun tanpa batas waktu.

Tetapi dorongan yang baik ini memiliki kelemahan: ia meningkatkan daya tarik penyakit.

Tidak menutup kemungkinan di masa depan, anak-anak akan memanipulasi orang dewasa untuk mendapatkan rasa manis yang “terlarang”, dengan berpura-pura sakit.

Akhir Kata

Sampai disini dulu pembahasan tentang tongue tie. Semoga bisa membantu kamu untuk semakin paham dengan kelainan yang satu ini. Terima kasih sudah mengikuti pembahasan ini dan tetap ikuti pembahasan berikutnya.