Kenapa Tidak Boleh Potong Kuku Sebelum Idul Adha?

 

Samudranesia.id – Kenapa Tidak Boleh Potong Kuku Sebelum Idul Adha-Hari demi hari seiring berjalannya waktu kita memasuki bulan dzulhijjah, didalam bulan ini banyak amalan-amalan sunnah yang banyak orang belum mengetahuinya.

Nah bagi ummat islam yang sudah mampu berkurban, maka disunnahkan untuk berkurban, dan bagi yang mau berkurban ada amalan-amalan yang disunnahkan baginya, agar kurban kita lebih banyak lagi pahalanya dan diterima oleh Alloh SWT.

Sabda Nabi Saw :

ما عمل ابن آدم يوم النحر من عمل أحب إلى الله تعالى من إراقه الدم، وإنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها، وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الارض، فطيبوا بها نفسا

“ Tidak ada amal ibadah yang lebih dicintai Allah di hari Nahr daripada menumpahkan darah (Qurban). Dan kelak di hari kiamat akan datang beserta tanduk dan kuku-kukunya dan sesungguhnya darahnya di sisi Allah memiliki kedudukan sebelum jatuh di bumi. Maka ikhlaskanlah diri kalian “

Hukum Memotong Kuku Sebelum idul Adha

Kenapa Tidak Boleh Potong Kuku Sebelum Idul Adha?

Namun tentu ada syarat dan rukun yang harus dilaksanakan untuk melakukan kurban, salah satunya orang yang berkurban tidak boleh memotong kukunya sebelum hewan kurbannya disembelih.

Ketika syarat ini sudah terpenuhi, maka bagi yang sudah berniat mau kurban dan mampu untuk membeli hewan kurban maka tidak boleh memotong kuku dan rambut yang melekat di 10 awal bulan Dzulhijjah, sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha”.

Untuk diketahui, larangan mencukur rambut dan memotong kuku bagi orang yang berkurban ini disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW.

إذا دخل العشر من ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره ولا بشره شيئا حتى يضحي

Artinya: “Apabila engkau telah memasuki sepuluh hari pertama (bulan Zulhijah) sedangkan di antara kalian ingin berkurban maka janganlah dia menyentuh sedikitpun dari rambut dan kulitnya.” (HR Muslim).

مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

Artinya: “Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.”

Namun larangan memotong kuku ini ada perbedaan pendapat, dan utuk jelasnya silahkan simak penjelasan dibawah ini:

Abu Hanifah dan jumhur Hanafiyah: hukumnya boleh, tidak makruh, dan tidak ada masalah apapun.

Ulama mahzhab Hambali: hukumnya haram.

Imam As-Syafi’iyyah dan sahabat-sahabatnya: hukumnya makruh dan bukan haram.

الحاصل أن المسألة خلافية، فالمستحب لمن قصد أن يضحي عند مالك والشافعي أن لا يحلق شعره، ولا يقلم ظفره حتي يضحي، فإن فعل كان مكروها. وقال أبو حنيفة: هو مباح ولا يكره ولا يستحب، وقال أحمد: بتحريمه

Artinya, “Intinya ini masalah khilafiyah: menurut Imam Malik dan Syafi’i disunahkan tidak memotong rambut dan kuku bagi orang yang berkurban, sampai selesai penyembelihan. Bila dia memotong kuku ataupun rambutnya sebelum penyembelihan dihukumi makruh. Sementara Abu Hanifah berpendapat memotong kuku dan rambut itu hanyalah mubah (boleh), tidak makruh jika dipotong, dan tidak sunah pula bila tidak dipotong. Adapun Imam Ahmad mengharamkannya.

Imam An-Nawawi mengatakan sebagai berikut.

قال أصحابنا الحكمة في النهي أن يبقى كامل الأجزاء ليعتق من النار وقيل للتشبيه بالمحرم قال أصحابنا وهذا غلط لأنه لا يعتزل النساء ولا يترك الطيب واللباس وغير ذلك مما يتركه المحرم

Artinya, “Ulama dari kalangan madzhab kami mengatakan hikmah di balik larangan tersebut adalah agar seluruh anggota tubuh tetap ada/sempurna dan terbebas dari api neraka. Adapula yang berpendapat, karena disamakan (tasyabbuh) dengan orang ihram. Menurut ashab kami, pendapat ini tidak tepat, karena menjelang kurban mereka tetap boleh bersetubuh, memakai wangian, pakaian, dan tindakan lain yang diharamkan bagi orang ihram.

Larangan Potong Kuku dan Rambut sebelum Idul Adha

Larangan Potong Kuku dan Rambut sebelum Idul Adha

Tidak boleh memotong kuku dan rambut yang melekat di seluruh tubuh ini tidak mesti dilakukan di tanggal 1 Dzulhijjah.

Boleh saja, dilakukan di tanggal 5 Dzulhijjah atau tanggal-tanggal lain sebelum pelaksanaan ibadah kurban.

”Baru tanggal 5 (Dzulhijjah) baru niat karena ada uangnya, ya berarti baru berlaku tidak boleh potong kuku dan rambut,”

Apa hukumnya jika melanggar larangan potong kuku dan rambut bagi yang berkurban di awal Dzulhijjah sebelum Idul Adha 2022?, Hukumnya adalah sunnah.

Hikmah dari melaksanakan tidak boleh memotong kuku dan rambut ini, sekiranya Allah akan ampuni dosanya, bagian tubuh yang terpisah ini jadi tidak bisa bersaksi di akhirat nanti.

Kan nanti mulut dikunci, sebelum di istigfari, kukunya dipotong, nanti tidak bisa bersaksi di akhirat,

Dan apabila dilakukan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Tapi pahala kebaikkannya hilang.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan, tidak memotong kuku dan memangkas rambut sebelum kurban hukumnya sunah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, tidak dilakukan pun tidak akan mendapat sanksi.

Namun itu pun hanya berlaku pada orang yang akan berkurban. Sementara orang yang tidak berkurban boleh memotong kuku dan menggunting rambut.

“Sabda nabi memang masuk 10 pertama dzulhijjah dan Anda mau berkurban, maka sebaiknya jangan menyentuh atau memotong rambut. Dalam artian sebenarnya jangan ada yang dipotong,”

Larangan memotong kuku dan mencukur rambut itu dijelaskan dalam beberapa hadis, salah satunya yakni HR Muslim.

“Barangsiapa yang memiliki sembelihan yang akan dia sembelih, maka apabila hilal dzulhijjah telah muncul, hendaklah ia tidak mengambil dari rambutnya dan kuku-kukunya sedikit pun sampai ia berkorban.”

Anjuran membiarkan kuku dan rambut tumbuh sebelum kurban adalah agar seluruh anggota tubuh menerima manfaat kurban.

Para ulama juga menafsirkan bahwa Allah hendak mengampuni dosa seseorang mulai dari ujung rambut hingga ujung kuku. Sehingga kuku dan rambut dibiarkan agar dosa di dua bagian tersebut ikut dihapuskan.

Maka dari itu, umat Islam yang akan berkurban disunahkan tidak memotong kuku dan memangkas rambut sejak memasuki bulan dzulhijjah.

“Nabi memberikan perintah biar semua dalam tubuh menyaksikan apa yang dikurbankan.

Ketika pelaksanaan kurban sudah selesai, maka orang yang berkurban boleh memotong kuku dan rambutnya seperti biasa.

Namun perlu diingat, hukum tidak memotong kuku dan memangkas rambut adalah sunah. Jika sudah terlanjur memotongnya, maka tidak apa-apa. Tindakan itu tidak akan mengurangi nilai kurbannya, dan tidak menambah dosa yang akan berkurban.

Penutup.

Demikian keterangan Kenapa Tidak Boleh Potong Kuku Sebelum Idul Adha? serta larangan memotong kuku dan rambut untuk ummat islam yang mau berkurban. Penjelasan ini samudranesia.id tulis agar kita semua lebih bisa mendalami lebih banyak lagi tentang keutamaan-keutumaan agar kita melakukannya dengan sempuran dan mendapatkan banyak pahala kebaikan.

Terimakasih sudah mengunjungi artikel terbaru kami, semoga informasi yang sudah kami bagikan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Dan jika ada salah kata dalam penulisan ataupun penyebutan kami mohon ampun.