Tema Kajian Ramadhan Yang Menarik Mengenai Kesabaran

 

Samudranesia.id – Kajian Ramadhan ini sangat penting di utarakan, apalagi terkait pembahasan hukum-hukum puasa, sholat, zakat dan lain sebagainya. Nah, maka dari itu bagi kalian yang mau sebuah kajian bisa menyimak ulasan dibawah ini.

Bulan Ramadhan adalah merupakan bulan suci bulan penuh pahala dan bulan ampunan. Mengapa dikatakan bulan suci? karena di balan Ramadhan semua dosa kita dihapus semua dengan melaksanakan ibadah puasa.

Mengapa dikatan bulan penuh pahala karena semua  amal kita dibulan puasa ditulis ibadah, mengapa dikatakan bulan ampunan karena dosa kita diampuni dan dijauhkan dari api neraka.

Disamping itu juga bulan Ramdlan merupakan bulan ditunkannya kitab suci Al-qur’an bulan penuh barokah dengan adanya malam lailatul qodar , dan dimalam itu ada keistimewaan tersendiri yaitu barang siapa yang sholat dimalam lailatul qodar maka pahalanya sama dengan sholat selama seribu bulan.

Materi Kajian Ramadhan

Kajian Ramadhan

Bulan Ramadhan sebuah kebahagiaan yang sangat besar bagi kami bahwa ditahun ini kami masih bisa bertemu dengan bulan suci ini. Di bulan romadlan ini kami diuji untuk mendadi orang yang sabar.

Sangat pahit bagi kita untuk melatih menjadi orang yang sabar akan tetapi akan menjadikan manis buahnya.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 153,  Alloh berfirman  :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

yā ayyuhallażīna āmanusta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, innallāha ma’aṣ-ṣābirīn

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Didalam ayat diatas, bahwa Alloh menyebutkan bersamaorang-orang yang sabar. Tidak ada keindahan dan tidak ada kenyamanan kecuali kebersamaan dengan Alloh.

Diterangkan juga oleh firman Alloh dalam surah Ali Imran ayat 146

وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar

Sungguh nikmat dan indah juga tenang jiwanya bagi orang yang dicintai Alloh.

Arti sabar

Nah teman-teman mari kita kaji arti sebenarnya kata sabar menurut bahasa sabar artinya ridla,dan dalam menghadapi sesuatu fi huduu’ wa ithmi’naan (dalam ketenangan) dan duuna syakwaa (tanpa mengeluh), tahammala (beratahan), ihtamala (menahan) tajallada (mengikat)

Tidak mudah untuk sabar

Untuk menuju tingkatan itu sangat sulit seperti yang ditengakan dala Al-qur’an Surat Al-Baqaroh ayat 45

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn

Artinya: Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

Kenapa sulit untuk menjadi orang yang sabar, dilihat dari segi bahasanya sendiri sabar adalah harus bisa bertahan dan manahan diri dari sesuatu yang menggoda kita, dari seseuatu kesenangan yang menimbulkan kenikamatan.

Jenis Kesabaran

Kajian Ramadlan

Ada tiga jenis sabar yang harus kita belajar, seperti yang dikisahkan dalam Al-qur’an tentang certia Nabi Yusuf. Yaitu sabar menahan dan menghadapi cobaan, seperti melawan godaan hawa nafsu dan sabar menahan amarah.

Sabar Menahan Amarah

Sabar menahan amarah adalah bentuk sabar yang pertama,saat Nabi Yususf dikabarkan oleh saudara-saudaranya bahwa Nabi Yusuf dimakan Srigala kepada ayahnya Nabi Ya’qub, apa yang ia katakan seperti dikutip dalam surat Yusuf ayat 189

wa jā`ụ ‘alā qamīṣihī bidaming każib, qāla bal sawwalat lakum anfusukum amrā, fa ṣabrun jamīl, wallāhul-musta’ānu ‘alā mā taṣifụn

Artinya: Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”

Di penghujung kisah Nabi Yusuf, saat Nabi Yusuf telah menjadi orang besar dan para saudaranya yang dahulu kini meminta maaf padanya, beliau tidak memarahi ataupun mencaci maki. Kesabaran menahan amarah juga ditunjukkan oleh Nabi Yusuf. Justru beliau berkata,  dalam al-Quran:

قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ

qāla lā taṡrība ‘alaikumul-yaụm, yagfirullāhu lakum wa huwa ar-ḥamur-rāḥimīn

Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang. (Yusuf: 92)

Coba anda bayangkan tingkah Nabi Yusuf beliau tidah marah dan tidak mencela bahkan menghibur saudara-saudaranya serta mendoakan kepada mereka, sungguh kesabaran Nabi Yusuf sangat luar biasa yang beliau tunjukkan.

Dan pada bulan Ramadhan ini mari kita manfaatnkan untuk melatih dan meningkatkan kesabaran kita dalam menahan hawa nafsu.

Dalam suatu Hadist diriwayatkan dalam kitab Sahih Muslim yaitu

“‏ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ ‏”

Artinya: Jika salah seorang diantara kamu berpuasa, hendaklah dia tidak berkata-kata yang kotor ataupun melakukan perbuatan yang bodoh. Dan jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar maka hendaklah ia berkata, “Sesungguhnya aku seorang yang berpuasa, sesungguhnya aku seorang yang berpuasa.” (HR. Muslim)

Hal yang paling sulit adalah menahan Amarah.

Sabar Melawan Godaan Nafsu

Manahan godaan hawa nafsu adalah merupakan tantangan sabar kita yang kedua, jangankan kita manusia biasa Nabi Yusuf saja ketika beranjak dewasa pernah digoda oleh seorang wanita untuk berbuat sesuatu yang dilarang Alloh SWT,lalu bagaimana sikap beliau ? Beliau berlari menjauh dan berlindung kepada Alloh SWT,

Seperti diceritakan dalam surat Yusuf ayat 23.

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

wa rāwadat-hullatī huwa fī baitihā ‘an nafsihī wa gallaqatil-abwāba wa qālat haita lak, qāla ma’āżallāhi innahụ rabbī aḥsana maṡwāy, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn

Artinya: Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.

Sabar Menghadapi Cobaan

Tantangan kita yang ketiga sabar menghadapi musibah, diterangkan dalam surat Yusuf yaitu sang Raja bermimpi meliaht tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hiaju dan tujuh tangkai lainnya yang kering

Nabi Yusuf menafsirkan mimpi itu sebagaimana berikut:

“Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.

Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.

Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” (QS Yusuf 47-49)

Akhir Kata

Sabar dapat difahami dari Kisah nabi Yusuf yang berhasil dari cobaan berupa masa sulit selama tujuh tahun, dan akhirnya dengan kesabaran nabi Yusuf masa-masa sulit itu dapat dilewati dengan membuahkan keberhasailan ditahun berikutnya. Begitu juga dengan sabar nabi Yusuf selamat dari godaan wanita yang akan menjerumuskannya kejurang kenistaan.