Teks Khutbah Jumat Akhir Ramadhan 2023 Yang Menyentuh Hati

 

Samudranesia.id – Di bawah ini adalah contoh teks khutbah jumat akhir di penghujung bulan ramadhan 1443 Hijriah / 2022 M. Untuk itu yuk simak penjelasan lengkapnya yang sudah kami tulis secara lengkap.

Contoh teks khutbah ini bisa dibaca pada shalat Jumat. Teks khutbah ibadah Jumat ini dikutip dari situs NU Jatim.

Mengenai informasi yang diberikan, teks khutbah ini dapat direproduksi untuk didistribusikan di jejaring sosial dan jika kamu ingin mencetak ulang dikirim ke beberapa masjid.

Teks Khutbah Jum’at di penghujung Ramadhan: Manfaatkan sisa puasa dengan sebaik – baiknya

Teks Khutbah Jumat Akhir

Saat mengawali khutbah singkat ini, saya selaku khatib berpesan kepada diri kita semua, khususnya khatib pribadi, untuk selalu berusaha tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan memenuhi segala kewajiban serta menjauhi segala hal yang diharamkan dan dilarang.

Jamaah Rahmakumullah waktu yang baik telah tiba di antara kita. Musim belas kasih semakin dekat.

Namun, terlepas dari kenyataan bahwa pandemi dari Covid – 19 terus menghantui kita. Epidemi ini mungkin terus menyerang, sehingga vaksinasi akan terus berlanjut bahkan hingga tingkat booster.

Bapak dan jamaah jumat diberkati oleh Allah. Kondisi pada saat ini berbeda dari biasanya. Situasi di sekitar kita selama ramadhan ini tidak sama seperti tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi kebanyakan orang selama Ramadhan tahun ini memburuk dan terus memburuk.

Kondisi serta situasi berubah. akan tetapi kondisi hati kita tidak bisa berubah. Dalam menanggapi peristiwa baru – baru ini, tidak peduli seberapa sulit situasinya. Kondisi hati jangan sampai goyah serta iman tidak boleh goyah.

Marilah kita terus menyempurnakan senjata kesabaran dan rasa syukur kita. Saatnya kita sedang diuji Allah SWT untuk melihat apakah kita benar – benar memiliki kesabaran dan rasa syukur, atau apakah kesabaran dan rasa syukur hanya sekedar slogan.

Kami memperlakukan Ramadhan di tahun ini dengan cara yang sama seperti Ramadhan tahun sebelumnya. Kami akan mencapai pengampunan, berkah, kerahmatan dari Allah SWT dan kebebasan dari sakitnya api neraka di bulan Ramadhan ini.

Lanjutan Teks Khutbah Jumat Akhir Ramadhan

Seperti yang telah kami lakukan dengan penuh semangat di Ramadhan sebelumnya. Semangat ibadah kita harus tetap teguh. Api motivasi kita harus selalu menyala. Semangat kebajikan dalam diri kita harus selalu dijaga. Ibadah bisa dilakukan dimana saja. Jika tidak bisa dilakukan di masjid dan mushola, bisa dilakukan di rumah bersama keluarga.

Di Ramadhan tahun ini, kita tidak hanya melawan godaan dan keinginan iblis, tetapi juga bersaing di medan perang. Situasi yang membuat banyak orang panik, takut, gelisah, susah, khawatir, kesal, khawatir, khawatir, dimarahi, dimarahi, dimarahi, tidak sabar, dan tidak tahu berterima kasih. Kita tidak bisa kehilangan situasi.

Kami mengatasi situasi dengan melindungi hati. Hati kita harus tetap murni, tidak ternoda oleh kepanikan dan ketakutan yang terbuang sia-sia. Panik dan rasa takut tidak boleh jatuh ke dalam hati kita, tetapi kita harus tetap waspada. Ibadah tidak boleh ditolak, tetapi protokol kesehatan tidak boleh diabaikan. Upaya suku terus berlanjut, tetapi harapan kepada Allah tidak bisa meninggalkan hati kita.

Tuan dan nyonya, diberkati oleh Allah

Marilah kita beribadah bulan Ramadhan dengan iman kepada waqtisaban untuk mendapatkan kekayaan Allah dan menerima ampunan dari-Nya. Kami beribadah dengan keyakinan dan niat yang teguh semata-mata karena Allah.

Iman yang kuat berarti meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud yang harus disembah, Dialah yang menciptakan segala sesuatu yang tidak membutuhkan apa-apa, memutuskan segala sesuatu, menginginkan segala sesuatu terjadi dan berbeda dari segala sesuatu yang lain.

Apapun yang terjadi adalah kehendak-Nya. Apapun yang terjadi adalah takdir-Nya. Kami percaya pasti ada hikmah, pelajaran dan makna dibalik setiap peristiwa. Niatnya melalui Allah, artinya niat itu hanya mengharap kemaslahatan Allah. Bukan karena mereka ingin pujian dari rekan-rekan mereka. Bukan karena ingin simpati dari teman dan tetangga. Hanya melalui Allah. Bukan karena hal lain.

Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, mengatakan:

Barang siapa menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat sunnah (dan ibadah lainnya) karena dilandasi iman dan niat untuk ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (WP Al Bukhari)

Bapak dan Ibu sekalian yang dirahmati Allah SWT

Marilah kita melakukan berbagai amalan ibadah selama bulan Ramadhan dengan iman yang benar, niat yang benar, dan perbuatan yang benar. Kebenaran iman, kebenaran niat, kebenaran ritual hanya bisa terwujud bila kita memiliki ilmu.

Jadi jangan bosan belajar ilmu agama. Karena ilmu agamalah yang akan menuntun kita pada jalan yang aman untuk hidup di dunia ini dan menunjukkan kepada kita jalan untuk mencapai derajat ketakwaan.

Akhir Kata

Itulah tadi ulasan mengenai teks khutbah jumat akhir ramadhan, semoga kita dapat di pertemukan kembali dengan ramadhan tahun yang akan datang. Semoga ulsan diatas dapat bermanfaat bagi kita semua dan sampai jumpa di ulasan kami selanjutnya.