Rumus Standar Deviasi Excel, Fungsi, dan Cara Penggunaannya

 

Samudranesia.id – Rumus standar deviasi Excel digunakan untuk mengetahui seberapa besar standar deviasi yang dimiliki oleh data. Jadi dengan hanya memiliki data dalam jumlah yang bervariasi, standar deviasi bisa didapatkan dengan mudah dan tidak perlu menggunakan rumus yang terlalu rumit.

Selama ini standar deviasi digunakan sebagai standar untuk mengetahui data apakah memiliki kualitas yang baik atau tidak. Standar deviasi juga bisa digunakan dalam dunia saham ataupun bisnis untuk mengetahui apakah ada peluang yang besar atau kecil.

Rumus yang digunakan untuk standar deviasi standar cukup rumit untuk dijalankan. Itulah kenapa beberapa orang sering mengalami kesulitan untuk menghitung standar deviasi dengan benar. Apalagi melibatkan beberapa fungsi seperti akar dan pangkat.

Apa Itu Standar Deviasi dan Rumusnya

Apa Itu Standar Deviasi dan Rumusnya

Dalam dunia statistik, deviasi sering digunakan sebagai salah satu indikator dalam melakukan analisis data. Standar deviasi ini dipakai untuk mengetahui seberapa besar kedekatan atau hubungan antara nilai dengan sampel yang sudah diambil sebelumnya.

Dengan mengetahui standar deviasi ini maka bisa ditentukan apakah data tersebut memang benar-benar baik atau tidak. Selanjutnya standar deviasi ini juga bisa digunakan untuk melakukan proses penghitungan atau pengambilan keputusan.

Itulah kenapa penghitungan standar deviasi ini biasanya memiliki beberapa jenis. Dalam dunia statistika dan juga dunia perbankan banyak digunakan untuk mengetahui apakah suatu produk atau objek investasi memang bisa diandalkan atau justru merugikan.

Rumus Standar Deviasi Excel

Rumus Standar Deviasi Excel

Apabila ingin menghitung standar deviasi pada Microsoft Excel, kamu harus tahu rumus standar deviasi di Excel terlebih dahulu. Rumus atau formula yang biasanya digunakan adalah:

=STDEV.S(rentang data)

Artinya untuk melakukan penghitungan data hanya perlu memanfaatkan rentang data dari awal hingga akhir. Seberapa pun banyak Data yang nantinya akan digunakan proses penghitungannya juga akan sederhana.

Katakanlah ada data berjumlah 100 mulai dari sel A1 sampai ke sel A100. Data ini bervariasi dengan nilai yang berbeda-beda. Untuk melakukan perhitungan standar deviasi maka seseorang hanya perlu menggunakan rumus di bawah ini.

=STDEV.S(A1:A100)

Dengan rumus di atas, standar deviasi bisa langsung didapatkan dan hasilnya adalah akurat. Bahkan sampai desimal yang cukup panjang akan dimunculkan.

Apabila ingin mengetahui hasil yang lebih ringkas bisa dilakukan proses pembuatan hingga berapa bilangan di belakang koma. Dengan melakukan ini hasil bisa lebih ringkas dan hasilnya tetap akan akurat.

Fungsi Standar Deviasi

Fungsi Standar Deviasi

Standar deviasi memiliki beberapa fungsi yang bisa dimanfaatkan di berbagai kebutuhan. Berikut beberapa fungsi dari standar deviasi yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat.

1. Pengambilan Data Statistik

Fungsi pertama yang dimiliki oleh standar deviasi adalah untuk mengetahui seberapa besar kesalahan dalam suatu pengambilan sampel data. Pengambilan sampel data khususnya pada masyarakat yang jumlahnya banyak tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus mewakili.

Karena harus mengambil sampel yang mewakili ini peluang untuk melakukan kesalahan ataupun rasio penyimpangan akan besar. Misal adanya data yang lebih besar atau data yang lebih kecil sehingga standar deviasi ini harus dicari terlebih dahulu.

Apabila berhasil mencari standar deviasi dengan baik maka akan diketahui kira-kira seberapa besar rasio penyimpangan yang akan dimiliki oleh data. Jadi apabila membaca data tersebut seseorang akan tahu kira-kira seberapa besar rata-rata yang memang sudah mewakili suatu kelompok atau komunitas.

2. Alat untuk Investasi

Ketika melakukan investasi seseorang akan berhubungan dengan jumlah dana yang besar pada suatu perusahaan dan juga saham. Selain itu akan ada yang namanya volatilitas dari suatu bisnis sehingga bisa ditentukan apakah akan menguntungkan atau tidak sama sekali.

Itulah kenapa dalam suatu bisnis volatilitas ini sangat penting karena untuk mencarinya dibutuhkan standar deviasi. Seseorang harus mengetahui kira-kira seberapa besar standar deviasi yang dimiliki oleh objek bisnis tersebut untuk melakukan analisis apakah bisnis itu potensi atau tidak.

Apabila bisnis itu memang memiliki potensi yang sangat tinggi. Selanjutnya mereka bisa langsung memanfaatkannya untuk memberikan modal yang cukup besar. Atau jika bisnis itu ada kemungkinan tidak menguntungkan bisa ditarik.

3. Analisis Saham

Standar deviasi yang dihitung dengan memanfaatkan Microsoft atau dengan cara manual bisa juga dimanfaatkan untuk melakukan analisis saham. Dengan melakukan analisis ini maka seseorang bisa dengan mudah untuk melakukan proses jual atau beli dari saham tersebut.

Apabila mereka memutuskan untuk melakukan jual maka keuntungan yang didapatkan akan besar. Sementara itu Apabila mereka memutuskan untuk beli, peluang untuk saham akan meningkat di kemudian hari juga besar. Itulah kenapa analisis deviasi ini harus dilakukan dengan sangat baik.

Pembelian saham tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena perlu adanya analisis khususnya pada analisis fundamental. Biasanya bagian inilah yang nantinya akan dipakai untuk mencari standar deviasi.

4. Mengetahui Kinerja Reksadana

Selanjutnya adalah dengan mengetahui kinerja dari reksadana. Mengetahui kinerja dari reksadana akan membuat seseorang mudah dalam melakukan berbagai jenis analisis. Jadi mereka bisa menentukan apakah akan membeli atau tidak pada reksadana itu.

Apalagi saat ini reksadana memang memiliki keuntungan yang lebih besar. Keuntungan yang didapatkan itu adalah peluang untuk mengalami kerugian sangat kecil sehingga seseorang bisa lebih aman ketika melakukan investasi.

Jenis Standar Deviasi di Excel

Jenis Standar Deviasi di Excel

Dalam Microsoft Excel ternyata tidak hanya ada satu jenis standar deviasi atau deviasi yang nantinya bisa dilihat. Berikut beberapa jenis rumus standar deviasi Excel yang bisa digunakan.

  • STDEV, merupakan formula dasar yang digunakan untuk menghitung standar deviasi dengan mengabaikan fungsi logika dan juga teks yang ada pada sel.
  • STDEVP, biasanya digunakan untuk menghitung standar deviasi data pada populasi dengan lebih mudah dan tepat.
  • STDEVA, digunakan untuk menghitung standar deviasi yang memasukkan juga nilai logika dan juga teks di dalamnya.

Dengan menggunakan beberapa formula yang ada di atas kamu bisa langsung melakukan proses penghitungan standar deviasi yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan. Artinya akan ada alternatif untuk melakukan proses penghitungan data karena data juga bervariasi.

Yang paling penting ketika akan melakukan proses pengiriman data adalah dengan memperhatikan jenis data yang akan dimasukkan. Apabila data yang dimasukkan jumlahnya tidak terlalu banyak kemungkinan untuk mengalami kesalahan akan rendah. Jika sebaliknya kemungkinannya akan besar.

Lakukan proses penghitungan standar deviasi dengan menggunakan cara otomatis. Selanjutnya untuk mengetahui benar atau tidaknya bisa memanfaatkan cara manual untuk melakukan proses pembandingan.

Rumus standar deviasi Excel sangat sederhana karena tidak perlu mengikutkan beberapa data secara manual seperti menghitung rata-rata hingga melakukan proses akar pangkat. Cukup menyediakan data saja dan menggunakan rumus yang sudah pakem nilai dari standar deviasi bisa didapatkan.

Meski standar deviasi bisa didapatkan dengan lebih mudah dengan memanfaatkan rumus yang sudah dibahas di atas. Ada baiknya untuk selalu memperhatikan data yang dimasukkan dan penulisan rumus. Cara memperhatikan hal itu maka peluang untuk melakukan kesalahan akan sangat kecil.