Samudranesia.id – Pada kesempatan yang berbahagia ini kami akan membagikan ulasan tentang doa penutup majelis, majelis yang biasanya identik di ikuti oleh banyak orang tidak menutup kemungkinan luput dari kesalahan.
Dan bisa jadi kesalahan tersebut berupa pamer, pembohongan publik, lebih merasa paling baik daripada yang lain, dan sebagainya. Karena sebuah majelis di ikuti banyak orang tak mengherankan jika terjadi kehilafan didalamnya.
Oleh karena itu agama islam menganjurkan, bagi ummatnya di sunnahkan membaca doa setiap kali akan meninggalkan suatu majelis yang di ikutinya. Berikut penjelasan doa yang dibaca :
Catatan Dalil Mengamalkan Doa Penutup Majelis
وعن أَبي بَرْزَة – رضي الله عنه – ، قَالَ : كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يقولُ بأَخَرَةٍ إِذَا أرَادَ أنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ : (( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إليكَ )) فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رسولَ الله ، إنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى ؟ قَالَ : (( ذَلِكَ كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ في المَجْلِسِ )) رواه أَبُو داود ، ورواه الحاكم أَبُو عبد الله في ” المستدرك ” من رواية عائشة رضي الله عنها وقال : (( صحيح الإسناد )) .
Dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan ketika di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis, ‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu). Lantas ada seseorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya.’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis.’ (HR. Abu Daud, Al-Hakim Abu ‘Abdillah dalam Al-Mustadrak dari riwayat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dan ia mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih). [HR. Abu Daud, no. 4859; Ahmad, 4:425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( مَنْ جَلَسَ في مَجْلِسٍ ، فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ أنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ في مَجْلِسِهِ ذَلِكَ )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن صحيح )) .
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGH-FIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih). [HR. Tirmidzi, no. 3433. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih].
مَامِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً
“Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud, no. 4855; Ahmad, 2: 389. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Doa Penetup Majelis
Bacaan doa penutup majelis sebenarnya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, doa ini sudah diajarkan oleh para guru-guru kita sejak usia belia, terutama ketika selesai kegiatan belajar disekolah ataupun madrasah.
Biasanya bapak/ibu guru menutup pertemuan belajar dengan membaca doa penutup majelis, ketika kita sudah menginjak dewasa ternyata bukan hanya disekolah saja tetapi doa ini juga dibaca pada kajian-kajian ilmiyah, pengajian dan sebagainya.
Doa ini dibaca tidak lain untuk mewujudkan rahmat kasih sayang dari Allah SWT untuk alam semesta dan seisinya. Berikut bacaan doa penutup majelis sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah SAW:
ﺭَﺏِّ ﺍْﻧﻔَﻌْﻨَﺎ ﺑِﻤَﺎ ﻋَﻠَّﻤْﺘَﻨَﺎ، ﺭَﺏِّ ﻋَﻠِّﻤْﻨَﺎ ﺍَّﻟﺬِﻱْ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨَﺎ، ﺭَﺏِّ ﻓَﻘِّﻬْﻨَﺎ ﻭَﻓَﻘِّﻪْ ﺃَﻫْﻠَﻨَﺎ، ﻭَﻗَﺮَﺍﺑَﺎﺕِ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺩِﻳْﻨِﻨَﺎ، ﺗَﻮَﺳَّﻠْﻨَﺎ ﺑِﺘَﻌَﻠُّﻢٍ، ﺗَﻮَﺳَّﻠْﻨَﺎ ﺑِﺘَﻌْﻠِﻴﻢٍ، ﺍَﻥْ ﺗَﺮْﺯُﻗَﻨَﺎ الوَاسِعَةَ، ﻭَﺍَﻥْ ﺗَﺮْﺯُﻗَﻨَﺎ ﺍﻷَﻣَﺎﻧَﺔ
سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Bacaan Latin:
Robbinfa’naa bi maa ‘allamta na, robbi ‘allim na alladzi yanfa’una. Robbi faqqih na wa faqqih ahlana, wa qoroobaatin lana fi diini na. Tawassalna bi ta’allumin, tawassalna bi ta’limiin. An tarzuqo nal wasi’ah, wa an tarzuqo nal amaanah.
Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu an-lailaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik, Subhana robbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun wa salamun ‘alal mursalin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya:
“Ya Allah, berilah kami manfaat dari apa yang telah engkau ajarkan pada kami. Ya Allah, berilah kami pengetahuan terhadap apa yang bermanfaat bagi kami. Ya Allah, berilah pemahaman pada kami, dan pada keluarga kami, Serta para kerabat kami dalam memahami agama. Kami bertawasul dengan belajar, kami bertawasul dengan mengajar. Agar Engkau beri kami rejeki yang luas dan agar Engkau beri kami rejeki amanah.”
“Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
“Maha suci Tuhan-mu, Tuhan yang Mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan kepada Rasul-rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”
Keutamaan Menghadiri Majelis
Sudah kita ketahui bersama bahwa Allah Dan Rasulnya sangat menjujung tinggi dalam hal ilmu pengetahuan. Itu artinya orang yang berilmu dan mau mencari ilmu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT.
Sehingga dalam agama islam menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap pemeluk agamanya. Seperti sabda nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
(Menutut Ilmu Wajib atas semua muslim dan muslimah) (Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat di antaranya: Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum. Lihat: Sahih al-jami: 3913).
Selain itu banyak keutamaan yang lainnya, berikut penjelasannya:
Pertama, Mendapatkan pahala dan derajatnya diangkat oleh Allah SWT, hal ini merupakan bentuk rahmat kasih sayang dari Allah memuliakan setiap ummatnya yang mempunyai ilmu dan mau mencari ilmu. Hal ini dijelaskan dalam alqur’an surat al mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kedua, Mendapat tiket jaminan masuk surga. Seperti dawuh nabi pada hadist nya yang berbunyi:
“Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh” (HR Muslim).
Ketiga, Memperoleh Ketentraman. Bagaimana tidak? seorang rajin menghadiri majelis ilmu otomatis dia akan mendapat transferan ilmu dari gurunya. Semakin dia mengamalkan ilmu-ilmu nya maka dia akan mendapat ketentraman dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam al-Qur’an yang berbunyi:
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِيمَٰنًا مَّعَ إِيمَٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Terakhir, seseorang yang mau berjuang dijalan ilmu maka dia akan mendapat berkah dan keberuntungan dari para nabi Allah, seperti dawuh hadist yang berbunyi:
“Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Para Nabi tidaklah mewariskan dirham dan dinar, akan tetapi mereka mewarisi ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar”. (HR. Abu Dawud. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abu Dawud no. 3641).
Dari kesimpulan diatas, janganlah kita menjadi hamba yang merugi, banyaknya media yang menghadirkan ilmu manfaatkan sebaik mungkin, belajarlah tanpa lelah tanpa menyerah untuk meraih derajat mulia disisi Allah SWT.
Akhir Kata
Demikian sedikit ulasan tentang pentingnya membaca doa penutup majelis dosetiap majelis yang kita ikuti agar mendapab barokah serta keberkahan dari Allah.
Terimakasih sudak menyimak artikel yang kami bagikan, semoga informasi tersebut bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kesalahan kata dalam penulisan, sampai jumpa pada artikel selanjutnya.